Jumat, 08 Maret 2013

TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL, IDENTITAS INDONESIA, DAN PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA


TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL, IDENTITAS INDONESIA, DAN PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

 

A. LATAR BELAKANG MUNCULNYA PERGERAKAN NASIONAL

                 Faktor Intern

                 Adanya kaum cerdik pandai

                 Penderitaan, penindasan dan perlakuan deskriminatif

                 Pengaruh politik balas budi

                 Sejarah Masa Lampau yang Gemilang

                 Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat di

              Indonesia

f.           Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di Indonesia

 

 

 

 

 

2. Faktor Eksternal

                 Kemenangan Jepang melawan Rusia pada tahun 1905

               Perjalanan sejarah dunia menunjukkan bahwa ketika pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang. Hal ini memberikan semangat juang terhadap para pelopor pergerakan nasional di Indonesia.

 

b. Masuknya paham-paham baru ke Indonesia

                 liberalisme

              Pertama kali dicetuskan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Wealth of Nations. Dalam bidang politik , liberalisme bertujuan untuk mendapatkan pengakuan adanya kebebasan yang dimiliki oleh individu.

             Nasionalisme

              Nasionalisme adalah suatu paham yang dapat memberi ilham kepada sebagian besar penduduk untuk bersatu dan dengan rasa kesetiaan yang mendalam mengabdi kepada bangsa dan negara.

3.           Sosialisme

              Sosialisme adalah paham persamaan hak ekonomi yang muncul akibat adanya perkembangan industrialisasi yang ada di Eropa

             Demokrasi

              Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

 

c. Perkembangan nasionalisme di kawasan Asia-Afrika khususnya di kawasan Asia Tenggara pada paruh pertama abad ke-20

             Nasionalisme di Filipina

             Nasionalisme di Vietnam

             Nasionalisme di Myanmar

 

B. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DAN AWAL MUNCULNYA KESADARAN NASIONALISME DI INDONESIA

            Sejak dilaksanakannya Politik Etis, pemerintah Belanda kemudian banyak mendirikan sekolah dan berjejang mulai dari sekolah yang setingkat SD sampai pendidikan tinggi. Kemudian yang dimaksud dengan pendidikan kolonial adalah pendidikan yang diorganisasi oleh pemerintah kolonial.

            Penyelenggaraan pendidikan itu seiring dengan kepentingan pemerintah itu sendiri, berupa kebutuhan akan pegawai terdidik dan terampil, baik di kantor pemerintah atau perkebunan. Karena kepentingan tersebut, pada mulanya pendidikan tidak merata untuk semua orang.

 

 

Pelaksanaan pendidikan bagi bangsa Indonesia yang diselenggarakan pemerintah kolonial Belanda mempunyai ciri – ciri sebagai berikut.

a. Penerapan prinsip gradualisme (berangsur – angsur, lambat dan bertahap dalam penyediaan pendidikan bagi anak – anak Indonesia.

b. Dijalakannya sistem dualisme dalam pendidikan yang membedakan pendidikan bagi anak Belanda dan pendidikan bagi bumi putera.

c. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan terbatas, yaitu untuk menghasilkan pegawai administrasi.

d. Tidak adanya perencanaan pendidikan yang sitematis untuk pendidikan bagi anak .

 

 

Berikut ini adalah sekolah – sekolah yang berdiri pada masa kolonial Belanda :

a. Pendidikan Setaraf SD, meliputi sekolah – sekolah :

1. Eerste Klasse School (Sekolah Kelas Satu), yang diperuntukkan bagi anak – anak bangsawan Indonesia, dengan lama pendidikan 4 – 5 tahun.

2. Twede Klasse School (Sekolah kelas satu), yang diperuntukkan bagi anak – anak masyarakat biasa dengan lama pendidikan 3 tahun.

3. Volkschool (Sekolah Desa ), lama pendidikan 3 tahun.

4. Vervolgschool (Sekolah lanjutan), sebagai lanjutan dari Volkschool, lama pendidikan 2 tahun.

5. Schakel School (Sekolah Schakel), yaitu sekolah sambungan yang dapat dilanjutkan ke MULO, lama pendidikan 5 tahun.

6. europese Lagere School /ELS (Sekolah Belanda), Lama pendidikan 7tahun

7. Hollands Inlandse School/HIS (Sekolah Hindia Belanda), lama pendidikan 7 tahun.

8. Hollands Chinese School/HCS (Sekolah cina), lama pendidikan 7 tahun.

 

b. Pendidikan Setaraf SMP/SMA, yaitu :

1. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs/MULO (Pendidikan Rendah Lebih Ekstensif) lama pendidikan 3 – 4 tahun

2. Algemene Middelbare School /AMS (Sekolah Menengah Umum), sebagai lanjutan dari MULO, lama pendidikan 3 tahun

3. Hogere Burgerreschool/HBS (Sekolah Menengah), lama pendidikan 5 tahun

4. Kweek School/KS (Sekolah Guru), lama pendidikan 6 tahun.

 

 

c. Pendidikan Tinggi meliputi :

1. Opleiding school voor Inlandse Ambtenaren / OSVIA (Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi)

2. School tot Opleding van Indische Artsen / STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa)

3. Rechts Hooge School / RHS (Sekolah Hakim Tinggi

4. Technishe Hooge School (Sekoalh Teknik Tinggi)

 

 

c. Bentuk strategi organisasi pergerakan

v Beberapa faktor yang menyebabkan perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1900 mengalami kegagalan yaitu:

§  Kurang adanya persatuan

§  Faktor persenjataan

§  Politik devide et impera (politik adu domba) 

 

 

         Perjuangan bangsa Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar setelah tahun 1908, yaitu antara lain:

       Perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia mulai menonjolkan persatuan.

       Perjuangan tidak lagi menggunakan senjata tradisional melainkan senjata modern.

       Pemimipin perjuangan ialah golongan cerdik pandai ,bukan lagi golongan bangsawan atau para pemimpin daerah yang lainnya

 

Budi Utomo

            Budi Utomo didirikan oleh para pelajar STOVIA di bawah pimpinan dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei 1908 (di tetapkan sebagai hari kebangkitan Nasional) yang merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama.  Tujuan Budi Utomo :

memajukan pengajaran

memajukan pertanian, perternakan,

  dan perdagangan

memajukan teknik dan industri

menghidupkan kembali kebudayaan                dr. Soetomo

 

2. Sarekat Dagang Islam

             Sarekat Dagang Islam (1911) didirikan oleh seorang saudagar kaya raya H. Samanhudi di Laweyan (Surakarta). Latar belakangnya ialah terjadinya persaingan perdagangan antara pedagang pribumi dan pedagang asing, terutama yang berasal dari Tionghoa atau Cina. Dengan demikian, diharapkan perekonomian pedagang lokal di tingkatkan.

            lahirnya SDI mengakibatkan konflik antara pedagang pribumi dan non pribumi semakin tajam, sehingga Belanda membekukan organisasi Sarekat Dagang Islam.

 

 

3. Sarekat Islam (SI)  

            Pada masa kepemimpinan H.O.S. Tjokroaminoto, Sarekat Dagang Islam diubah namanya menjadi Sarekat Islam. Perubahan ini terjadi pada tahun 1912, pusat kedudukannya di Surabaya. Tujuan SI yaitu:

a. Mengembangkan jiwa berdagang,

b. Memberi bantuan kepada para anggotanya yang mengalami kesukaran,

c. Memajukan pengajaran dan mempercepat naiknya derajat Bangsa Bumi Putra, dan

d. Menggalang persatuan umat Islam khususnya dalam memajukan kehidupan Agama Islam.

 

4. Muhammadiyah

     Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta. Tujuan pendirian Muhammadiyah yaitu:

       Memajukan pengajaran dan pendidikan berdasarkan agama islam

       Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut peraturan agama islam, yang diselaraskan dengan kehidupaaan modern.

 

 

Langkah-langkah yang ditempuh Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya antara lain:

             mendirikan, memelihara, dan membantu pendirian sekolah-sekolah berdasarkan agama islam

             Mendirikan dan memelihara masjid, langgar, poliklinik,rumah yatim piatu, dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya

             Menyebarluaskan ketentuan-ketentuan dalam agama islam

             Mendirikan organisasi kepemudaan yang diberi nama Hisbul Wathon.

             Membentuk lembaga Majelis Tarjih, yaitu lembaga yang bertugas mengeluarkan fatwa.

 

 

5. Perhimpunan Indonesia

            Perhimpunan Indonesia  didirikan oleh para mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di negeri Belanda. PI merupakan penjelmaan dari Perkumpulan Pelajar Indonesia di Negeri Belanda yang bernama Indische Vereeniging (IV) yang didirikan pada tahun 1908.IV mulai mengalami perubahan setelah kedatangan Tiga Serangkai ke Negeri Belanda akibat pelaksanaan hukuman buang .

 

 

Pada tahun 1922, IV berubah nama menjadi IndonesischeVereeniging dan sejak tahun 1923 organisasi ini aktif berjuang sambil mempengaruhi pergerakan kebangsaan di Indonesia. Pada tahun 1924 nama Indonesische Vereeniging berubah lagi menjadi Perhimpunan Indonesia. Asas perjuangan PI ialah bahwa pada kemudian hari Indonesia akan membentuk suatu pemerintahan yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya .

 

 Tujuan PI adalah untuk memprjuangkan kemerdekaan Indonesia, ditempuh dengan mengambil haluan politik yang non-kooperatif dan menyatakan bahwa tanah air Indonesia satu tidak dapat dibagi-bagi. Tokoh-tokoh PI antara lain Moh. Hatta, Iwa Kusumasuwantri, dan Ali Sastro Amidjojo.

  PI merupakan organisasi yang beranggotakan para intelektual muda yang berada di Negeri Belanda yang mampu menumbuhkan kesadaran yang cukup besar bagi bangsa Indonesia dalam membangkitkan semangat nasionalisme.

 

6. Partai Nasional Indonesia (PNI)

     Partai Naional Indonesia didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 oleh sebuah studi club di Bandung dibawah pimpinan Ir. Soekarno. PNI lahir sebagai tanda kesadaran kelaanjutan 20 tahun pergerakan nasional.

     Tujuan PNI ialah Indonesia merdeka. Asas perjuangan PNI yaitu:

             Selp help, yaitu nekerja menurut kemampuan sendiri baik dalam lapangan politik, ekonomi, mapun budaya

             Non-kooperatif, yaitu tidak menjalin kerjasama dengan penjajah

             Sosio-demokrasi atau marhaenisme, yaitu dengan pengerahan masa rakyat tertindas yang hidup dalam kemiskinan di tanah yang kaya raya.

 

 

 

 PNI yang ditangkap  pada tanggal 24 Desember 1929 antara lain Soekarno, Maskun, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata.

       Setelah tokh-tokoh PNI  ditangkap , dalam tubuh PNI terdapat perbedaan Pandangan. Hal ini mengakibatkan PNI terbagi 2 menjadi:

a.Partai Indonesia (Partindo) dibawah pimpinan Sartono

b. Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru) dibawah pimpinan Muh. Hatta didirikan pada tahun 1931.

 

7. Indische Partij (IP)

Indische Partai didirikan pada tanggal 2 Desember 1912 sebagai organisasi politik didirikan oleh Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Surjaningrat, dan seorang keturunan Belanda yaitu E.F.E. Douwes Dekker.

Pendirian Indische Partij juga dimaksudkan untuk menggantikan Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indo dan Eropa di Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai oleh Indische Partij adalah membangun patriotisme sesama “Indiers” terhadap tanah air yang memberi lapangan hidup kepada mereka. Tujuannya adalah bekerja sama atas dasar persamaan ketatanegaraan dalam memajukan tanah air.

Dalam upaya mempertahankan keberadaannya sebagai organisasi, para pemimpinnya berupaya agar mendapatkan pengakuan dari pemerintah Hindia Belanda. Akan tetapi usaha itu gagal karena pemerintah Hindia Belanda dengan segala cara selalu melarang berdirinya organisasi yang dianggap membahayakan.

 

Dengan semboyan Indie voor Indiers yang artinya Indonesia untuk Bangsa Indonesia, organisasi itu berusaha membangkitkan semangat cinta tanah air walaupun tanpa badan hukum. Karena gerakannya yang radikal, organisasi itu dianggap berbahaya. Akibatnya, para pemimpinnya mendapatkan kesulitan dalam melakukan aktivitas organisasi. Lebih-lebih setelah terjadi polemik Suwardi Surjaningrat dengan pemerintah Belanda dalam artikelnya “Als ik een Nederlanders was” yang dimuat dalam de’Express. Polemik itu terjadi setelah tulisaannya itu diterjemahkan dalam bahasa Melayu/Indonesia. Akibatnya para pemimpinnya ditangkap dan diasingkan ke negeri Belanda.

 

 

8. Indische Social Democratische Vereniging (ISDV)

Para pegawai Belanda di Indonesia, semula, mendirikan Indische Social Democratische Veregining (ISDV). Dalam perkembangannya, ISDV, pada tanggal 20 Mei 1920, diubah menjadi Partai Komunis Hindia. Setelah itu, diubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pengurusnya ialah Semaun (Ketua), Darsono (Wakil Ketua), Bergsma (Sekretaris) dan anggota pengurus yang terdiri dari Baars, Sugono, dan H.W. Dekker sebagai bendahara. Partai Komunis Indonesia (PKI) secara resmi berdiri tanggal 23 Mei 1920. Tokoh yang ada di belakang pendirian PKI adalah Sneevlit, seorang pegawai Belanda yang dikirim ke Indonesia.

Pada tanggal 13 November 1926, PKI mengadakan pemberontakan di Banten, Sumatera disusul tindakan kekerasan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Banyak penangkapan terhadap tokoh perjuangan, yang dibuang ke Digul dan Tanah Merah.

 

9. Partai Komunis Indonesia(PKI)

            PKI terbentuk setelah Sarekat Islam Merah atau sayap kiri memisahkan diri dari keanggotaan Sarekat Islam.

            PKI merupakan perwujudan dari Indische Social Demokratische Vereening (ISDV) yang didirikan oleh Snevliet. Sebagai sebuah organisasi PKI beraliran sosialis revolusioner dan dipimpin oleh Semaun. Kegiatan PKI diarahkan untuk mempertentangkan antarkelas dalam masyarakat, dengan kekuatan utama terletak pada golongan buruh. Pada tahun 1920 PKI berhasil mengadakan konggres di semarang, yang menghasilkan keputusan sbb :
a. PKI menggabungkan diri dengan Comunistiche
      Internationale (Comintern).
b. PKI bersifat kooperatif, yaitu bekerjasama dengan
  Belanda melalui wakil-wakilnya yang duduk dalam    Volksraad.

 

 

10. Gerakan Wanita

            munculnya geraka wanita di awali oleh suatu kesadaran untuk meningkatkan derajat kaum wanita. Secara umum, perkembangan gerakan wanita dapat dibagi kedalam beberapa tahap sebagai berikut.

              Tahap pertama (feodalisme), ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh wanita dari golongan bangsawan, seperti R.A kartini, Dewi Sartika, dan lain-lain yang menuntut adanya persamaan peran antara golongan wanita dan pria.

              Tahap kedua ( masa pergerakan nasional), ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi kewanitaan, baik yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, maupun lapangan yang lainnya. Tujuannya untuk mendukung pergerakan nasional dalam rangka mencapai kemerdekaan Indonesia.

              Tahap ketiga ( persatuan gerakan wanita), ditandai dengan adanya Konggres Wanita I pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Tujuannya untuk mempererat hubungan antar perkumpulan wanita guna memperbaiki nasib golongan wanita Indonesia.

 

 

11. Taman Siswa        

            Politik Etis, khususnya bidang pendidikan, ternyata tidak memberi peluang bagi hubungan jiwa yang bebas terutama kesempatan untuk bereaksi secara kreatif. Dengan adanya hal yang demikian, maka timbullah keinginan untuk melaksanakan pendidikan sendiri, yang sesuai dengan cita-cita bangsa dijiwai oleh Ki Hajar Dewantoro di Yogyakarta 3 Juli 1922 dengan tujuan : mewujudkan masyarakat yang “tata tentrem tertib damai” dengan asas Panca darma yaitu :


                        1. Dasar kodrat alam
                        2. Dasar kemerdekaan
                        3. Kebudayaan
                        4. Dasar kebangsaan dan kerakyatan
                        5. Kemanusiaan


            Sistem yang dipakai adalah “among” dengan pola belajar asah, asih, asuh. Sedangkan pola kepemimpinan adalah Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani.
            Melalui Taman Siswa inilah, tercetaklah kader-kader nasionalis yang siap mencapai tujuan mulia bangsa.

 

D. Gagasan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Serta Terbentuknya Identitas Kebangsaan Indonesia

           Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)

                        upaya untuk menyatukan semua perkumpulan dan organisasi pergerakan nasional yang ada, muncul dari Ir. Soekarno (PNI) dan Dr. Sukiman ( Sarekat Islam). Sejalan dengan hal itu, pada tanggal 17 Desember 1927 terbentuklah Pemufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Anggota PPPKI berasal dari PNI,PSI, Algemene Studi Club, BO, Pasunan, Serikat Celebes,.

            kegiatan yang dilakukan PPPKI :

              Berusaha mempersatukan dan memperkuatkan aksi kebangsaan.

              Berusaha menghindari perselisihan.

              Keputusan yang di ambil dengan suara bulat,mengikat semua anggota federasi.

 

 

2. Kongres Pemuda

            organisasi kepemudaan yang muncul pada awal kebangkitan nasional sifatnya masih kedaerahan. Organisasi yang terbentuk pada masa kebangkitan nasional merupakan akibat langsung dari berdirinya organisasi Budi Utomo,sehingga menyadarkan golongan pemuda untuk ikut memperjuangkan nasib bangsa Indonesia. Organisasi kepemudaan yang berdiri di Indonesia pada masa itu :

§   Tri Koro Dharmo ( Tiga Tujuan Mulia) , yang didirikan oleh R. Satiman Wiryo Sandjojo, Kadarman, dan Sunardi pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta. Tujuannya untuk menghimpun para pemuda Jawa agar bersatu berjuang mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

 

 

 

§  Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI)

            para mahasiswa di Bandung membentuk Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia pada tahun 1925. anggotanya terdiri dari para pelajar mahasiswa Bandung dan Jakarta. Tujuannya untuk mrnghimpun para pelajar d Bandung dan Jakarta untuk bersama-sama memerdekakan tanah air Indonesia.

§  Jong Indonesia

            berdiri di Bandung pada tahun 1927. merupakan perkumpulan dari organisasi-organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia. Tujuannya untuk menyatukan seluruh pemuda Indonesia. Organisasi inilah yang melopori penyelenggaraan Konggres Pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda.

 

 

 

 

a. Kongres Pemuda I
            Perkembangan situasi di tanah air, semakin mempengaruhi keinginan organisasi kepemudaan untuk menyatukan diri, yang ditindak lanjuti dengan diadakannya pertemuam organisasi pemuda pada 15 Nopember 1925 yang dihadiri Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Pelajar-pelajar Minahasa, Sekar Rukun, dan lain-lain. Hasilnya adalah akan diadakan konggres. Pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 diadakanlah Kongres Pemuda I diketuai oleh M. Tabrani.

Tujuan :
1.Memajukan faham persatuan kebangsaan
2.Mempererat hubungan antara semua perkumpulan pemuda

            Kongres Pemuda I ini tidak lepas dari peranan PPPI yang menginginkan penggabungan perkumpulan pemuda dalam satu badan. Hal ini semakin mantap dengan datangnya tokoh PI. Demikian juga dengan berdirinya Jong Indonesia di Bandung oleh Sukarno, yang dalam kongresnya28 Desember 1927. Jong Indonesia (Pemuda Indonesia) menyetujui dibentuknya fusi.

 

 

b. Kongres Pemuda II
   Sesuai dengan usul P3I tentang Kongres Pemuda, maka dibentuklah panitia kongres yang diketuai oleh Sugondo Djoyopuspito.
Kongres dilaksanakan 27-28 Oktober 1928.
1. Rapat I
• Sabtu dibuka oleh Sugondo Joyopuspito.
• Dalam rapat ini, M. Yamin menyampaikan tentang Persatuan dan kebangsaan Indonesia. Menurutnya, ada 5 faktor persatuan sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, keamanan.
2. Rapat II
• Minggu, 28 Oktober 1928 di Java Oast Bioscoop K.
3. Rapat III
• 28 Oktober 1928 malam hari di Indonesich Club HUIS, Kramat Raya 106. Dalam rapat ini tampil Sunario SH yang berceramah tentang Pergerakan Pemuda dan Persatuan Bangsa. Juga, saat istiadat, WR. Supratman menyanyikan lagu Indonesia Raya.
• Pada puncak acara kongres ini, diikrarkanlah putusan kongres yang merupakan rumusan : M. Yamin, yang dikenal dengan Sumpah Pemuda

 

 

3. Partai Indonesia Raya (PARINDRA)

            Kelompok studi Indonesia yang dipimpin dr. Sutomo mempunyai sifat yang moderat dan mulai tahun 1930 diganti dengan PBI ( Persatuan Bangsa Indonesia) dengan tujuan mencapai Indonesia merdeka dengan cara menyempurnakan derajad bangsa dan tanah air, berdasarkan kebangsaan Indonesia. Kegiatan dalam bidang pertanian diwujudkan dengan cara membentuk Rukun Tani.

            Sesuai dengan kondisi politik saat itu, antara PBI dan BU terjadi hubungan yang sangat erat dan pada 25 Desember 1935 terjadi fusi antara PBI dan BU menjelma menjadi Parindra yang didalamnya ada Sarekat Sumatra, Sarekat Celebes, Sarekat Ambon, Perkumpulan Kaum Betawi.

            Tujuan : mencapai Indonesia mulia dan sempurna.
Untuk mencapai tujuannya, Parindra melakukan kegiatan dalam bidang politik, ekonomi, sosial.
            Sifat Parindra sesuai dengan Kongres I (1 Mei 1937) dan

             II (24 - 27 Desember 1938) adalah kooperasi.

 

 

4. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)

            merupakan wujud gagasan persatuan dan kesatuan bangsa yang tumbuh dari kalangan Islam dengan maksud untuk mengatasi berbagai kendala dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. MIAI, merupakan peleburan dari berbagai organisasi islam yang ada di Indonesia ini, di bentuk pada tanggal 25 September 1937 di Surabaya. Pencetus dibentuknya MIAI ialah K.H. Mas Mansyur dari Muhammadiyah, dibantu oleh K.H. Ahmad Dahlan dari Muhammadiyah dan K.H. Abdul Wahab dari NU. Tujuan dibentuk MIAI ialah untuk mempererat hubungan antara perhimpunan-perhimpunan Islam Indonesia dan kaum islam di luar Indonesia serta mempersatukan suara-suara untuk membela islam.

 

 

5. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

                        didirikan pada tanggal 21 Mei 1939 dibawah pimpinan Muh. Husni Tamrin. GAPI merupakan gabungan dari organisasi kebangsaan yang erdiri atas Parindra, PNI, Pasundan, PSII, Persatuan Minahasa, dan Gerindo. Penggabungan berbagai organisasi tersebut atas dasar persamaan cita-cita dan ingin membangun satu partai yang besar. Tujuan GAPI yang sangat terkenal ialah agar Indonesia diberi perwakilan di parlemen.

Asas kegiatan GAPI :

    Hak menentukan nasibnya sendiri

    Persatuan nasional seluruh bangsa Indonesia berdasarkan demokrasi dalam bidang politk, sosial, dan ekonomi

    Mengadakan kesatuan aksi seluruh pergerakan nasional

 

 

 

Terima kasih

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

1 komentar: