Jumat, 08 Maret 2013
TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL, IDENTITAS INDONESIA, DAN PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
05.07
1 comment
TERBENTUKNYA
KESADARAN NASIONAL, IDENTITAS INDONESIA, DAN PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN
INDONESIA
A. LATAR BELAKANG
MUNCULNYA PERGERAKAN NASIONAL
•
Faktor Intern
•
Adanya kaum cerdik pandai
•
Penderitaan, penindasan dan perlakuan deskriminatif
•
Pengaruh politik balas budi
•
Sejarah Masa Lampau
yang Gemilang
•
Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat di
Indonesia
f. Pengaruh
Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di Indonesia
2. Faktor Eksternal
•
Kemenangan Jepang melawan Rusia pada tahun 1905
Perjalanan sejarah dunia menunjukkan bahwa
ketika pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia,
ternyata yang keluar sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang. Hal
ini memberikan semangat juang terhadap para pelopor pergerakan nasional di
Indonesia.
b. Masuknya paham-paham baru ke Indonesia
•
liberalisme
Pertama
kali dicetuskan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Wealth of
Nations. Dalam bidang politik , liberalisme bertujuan untuk mendapatkan
pengakuan adanya kebebasan yang dimiliki oleh individu.
•
Nasionalisme
Nasionalisme
adalah suatu paham yang dapat memberi ilham kepada sebagian besar penduduk
untuk bersatu dan dengan rasa kesetiaan yang mendalam mengabdi kepada bangsa
dan negara.
3. Sosialisme
Sosialisme
adalah paham persamaan hak ekonomi yang muncul akibat adanya perkembangan
industrialisasi yang ada di Eropa
•
Demokrasi
Demokrasi
adalah suatu sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
c. Perkembangan nasionalisme di kawasan
Asia-Afrika khususnya di kawasan Asia Tenggara pada paruh pertama abad ke-20
•
Nasionalisme di Filipina
•
Nasionalisme di Vietnam
•
Nasionalisme di Myanmar
B. PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN DAN AWAL MUNCULNYA KESADARAN NASIONALISME DI INDONESIA
Sejak
dilaksanakannya Politik Etis, pemerintah Belanda kemudian banyak mendirikan
sekolah dan berjejang mulai dari sekolah yang setingkat SD sampai pendidikan
tinggi. Kemudian yang dimaksud dengan pendidikan kolonial adalah pendidikan
yang diorganisasi oleh pemerintah kolonial.
Penyelenggaraan
pendidikan itu seiring dengan kepentingan pemerintah itu sendiri, berupa
kebutuhan akan pegawai terdidik dan terampil, baik di kantor pemerintah atau
perkebunan. Karena kepentingan tersebut, pada mulanya pendidikan tidak merata
untuk semua orang.
Pelaksanaan pendidikan bagi bangsa Indonesia
yang diselenggarakan pemerintah kolonial Belanda mempunyai ciri – ciri sebagai
berikut.
a. Penerapan prinsip gradualisme
(berangsur – angsur, lambat dan bertahap dalam penyediaan pendidikan bagi anak
– anak Indonesia.
b. Dijalakannya sistem dualisme dalam
pendidikan yang membedakan pendidikan bagi anak Belanda dan pendidikan bagi
bumi putera.
c. Pendidikan dilaksanakan dengan
tujuan terbatas, yaitu untuk menghasilkan pegawai administrasi.
d. Tidak adanya perencanaan pendidikan
yang sitematis untuk pendidikan bagi anak .
Berikut ini adalah sekolah – sekolah yang
berdiri pada masa kolonial Belanda :
a. Pendidikan Setaraf SD, meliputi sekolah –
sekolah :
1. Eerste Klasse School (Sekolah Kelas Satu),
yang diperuntukkan bagi anak – anak bangsawan Indonesia, dengan lama pendidikan
4 – 5 tahun.
2. Twede Klasse School (Sekolah kelas satu),
yang diperuntukkan bagi anak – anak masyarakat biasa dengan lama pendidikan 3
tahun.
3. Volkschool (Sekolah Desa ), lama
pendidikan 3 tahun.
4. Vervolgschool (Sekolah lanjutan), sebagai
lanjutan dari Volkschool, lama pendidikan 2 tahun.
5. Schakel School (Sekolah Schakel), yaitu
sekolah sambungan yang dapat dilanjutkan ke MULO, lama pendidikan 5 tahun.
6. europese Lagere School /ELS (Sekolah
Belanda), Lama pendidikan 7tahun
7. Hollands Inlandse School/HIS (Sekolah
Hindia Belanda), lama pendidikan 7 tahun.
8. Hollands Chinese School/HCS (Sekolah
cina), lama pendidikan 7 tahun.
b. Pendidikan Setaraf SMP/SMA, yaitu :
1. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs/MULO
(Pendidikan Rendah Lebih Ekstensif) lama pendidikan 3 – 4 tahun
2. Algemene Middelbare School /AMS (Sekolah
Menengah Umum), sebagai lanjutan dari MULO, lama pendidikan 3 tahun
3. Hogere Burgerreschool/HBS (Sekolah
Menengah), lama pendidikan 5 tahun
4. Kweek School/KS (Sekolah Guru), lama
pendidikan 6 tahun.
c. Pendidikan Tinggi meliputi :
1. Opleiding school voor Inlandse Ambtenaren
/ OSVIA (Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi)
2. School tot Opleding van Indische Artsen /
STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa)
3. Rechts Hooge School / RHS (Sekolah Hakim
Tinggi
4. Technishe Hooge School (Sekoalh Teknik
Tinggi)
c. Bentuk strategi
organisasi pergerakan
v Beberapa faktor yang
menyebabkan perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1900 mengalami kegagalan
yaitu:
§
Kurang adanya persatuan
§
Faktor persenjataan
§
Politik devide et impera (politik adu domba)
Perjuangan bangsa Indonesia mengalami
perubahan yang sangat besar setelah tahun 1908, yaitu antara lain:
•
Perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia mulai
menonjolkan persatuan.
•
Perjuangan tidak lagi menggunakan senjata tradisional
melainkan senjata modern.
•
Pemimipin perjuangan ialah golongan cerdik pandai ,bukan
lagi golongan bangsawan atau para pemimpin daerah yang lainnya
•Budi Utomo
Budi
Utomo didirikan oleh para pelajar STOVIA di bawah pimpinan dr. Soetomo pada
tanggal 20 Mei 1908 (di tetapkan sebagai hari kebangkitan Nasional) yang
merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama. Tujuan Budi Utomo :
• memajukan pengajaran
• memajukan pertanian,
perternakan,
dan
perdagangan
• memajukan teknik dan
industri
• menghidupkan kembali
kebudayaan dr. Soetomo
2. Sarekat Dagang Islam
Sarekat Dagang Islam (1911) didirikan oleh
seorang saudagar kaya raya H. Samanhudi di Laweyan (Surakarta). Latar
belakangnya ialah terjadinya persaingan perdagangan antara pedagang pribumi dan
pedagang asing, terutama yang berasal dari Tionghoa atau Cina. Dengan demikian,
diharapkan perekonomian pedagang lokal di tingkatkan.
lahirnya
SDI mengakibatkan konflik antara pedagang pribumi dan non pribumi semakin
tajam, sehingga Belanda membekukan organisasi Sarekat Dagang Islam.
3. Sarekat Islam (SI)
Pada masa kepemimpinan H.O.S. Tjokroaminoto,
Sarekat Dagang Islam diubah namanya menjadi Sarekat Islam. Perubahan ini
terjadi pada tahun 1912, pusat kedudukannya di Surabaya. Tujuan SI yaitu:
a. Mengembangkan jiwa berdagang,
b. Memberi bantuan kepada para anggotanya
yang mengalami kesukaran,
c. Memajukan pengajaran dan mempercepat
naiknya derajat Bangsa Bumi Putra, dan
d. Menggalang persatuan umat Islam khususnya
dalam memajukan kehidupan Agama Islam.
4. Muhammadiyah
Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912
di Yogyakarta. Tujuan pendirian Muhammadiyah yaitu:
•
Memajukan pengajaran dan pendidikan berdasarkan agama islam
•
Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup
menurut peraturan agama islam, yang diselaraskan dengan kehidupaaan modern.
Langkah-langkah yang ditempuh Muhammadiyah
dalam mencapai tujuannya antara lain:
•
mendirikan, memelihara, dan membantu pendirian
sekolah-sekolah berdasarkan agama islam
•
Mendirikan dan memelihara masjid, langgar,
poliklinik,rumah yatim piatu, dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya
•
Menyebarluaskan ketentuan-ketentuan dalam agama islam
•
Mendirikan organisasi kepemudaan yang diberi nama Hisbul
Wathon.
•
Membentuk lembaga Majelis Tarjih, yaitu lembaga yang
bertugas mengeluarkan fatwa.
5. Perhimpunan
Indonesia
Perhimpunan
Indonesia didirikan oleh para mahasiswa
Indonesia yang tengah menempuh studi di negeri Belanda. PI merupakan penjelmaan
dari Perkumpulan Pelajar Indonesia di Negeri Belanda yang bernama Indische
Vereeniging (IV) yang didirikan pada tahun 1908.IV mulai mengalami perubahan
setelah kedatangan Tiga Serangkai ke Negeri Belanda akibat pelaksanaan hukuman
buang .
Pada tahun 1922, IV berubah nama menjadi
IndonesischeVereeniging dan sejak tahun 1923 organisasi ini aktif berjuang
sambil mempengaruhi pergerakan kebangsaan di Indonesia. Pada tahun 1924 nama
Indonesische Vereeniging berubah lagi menjadi Perhimpunan Indonesia. Asas
perjuangan PI ialah bahwa pada kemudian hari Indonesia akan membentuk suatu
pemerintahan yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya .
Tujuan
PI adalah untuk memprjuangkan kemerdekaan Indonesia, ditempuh dengan mengambil
haluan politik yang non-kooperatif dan menyatakan bahwa tanah air Indonesia
satu tidak dapat dibagi-bagi. Tokoh-tokoh PI antara lain Moh. Hatta, Iwa
Kusumasuwantri, dan Ali Sastro Amidjojo.
PI
merupakan organisasi yang beranggotakan para intelektual muda yang berada di
Negeri Belanda yang mampu menumbuhkan kesadaran yang cukup besar bagi bangsa
Indonesia dalam membangkitkan semangat nasionalisme.
6.
Partai Nasional Indonesia (PNI)
Partai Naional Indonesia didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 oleh sebuah
studi club di Bandung dibawah pimpinan Ir. Soekarno. PNI lahir sebagai tanda
kesadaran kelaanjutan 20 tahun pergerakan nasional.
Tujuan PNI ialah Indonesia merdeka. Asas perjuangan PNI yaitu:
•
Selp help, yaitu nekerja menurut kemampuan sendiri baik
dalam lapangan politik, ekonomi, mapun budaya
•
Non-kooperatif, yaitu tidak menjalin kerjasama dengan
penjajah
•
Sosio-demokrasi atau marhaenisme, yaitu dengan pengerahan
masa rakyat tertindas yang hidup dalam kemiskinan di tanah yang kaya raya.
PNI
yang ditangkap pada tanggal 24 Desember
1929 antara lain Soekarno, Maskun, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata.
Setelah tokh-tokoh PNI ditangkap
, dalam tubuh PNI terdapat perbedaan Pandangan. Hal ini mengakibatkan PNI
terbagi 2 menjadi:
a.Partai Indonesia (Partindo) dibawah
pimpinan Sartono
b. Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru) dibawah pimpinan Muh. Hatta
didirikan pada tahun 1931.
7. Indische Partij
(IP)
Indische Partai didirikan pada tanggal 2
Desember 1912 sebagai organisasi politik didirikan oleh Tjipto Mangunkusumo,
Suwardi Surjaningrat, dan seorang keturunan Belanda yaitu E.F.E. Douwes Dekker.
Pendirian Indische Partij juga dimaksudkan
untuk menggantikan Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indo dan
Eropa di Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai oleh Indische Partij adalah
membangun patriotisme sesama “Indiers” terhadap tanah air yang memberi lapangan
hidup kepada mereka. Tujuannya adalah bekerja sama atas dasar persamaan
ketatanegaraan dalam memajukan tanah air.
Dalam upaya mempertahankan keberadaannya
sebagai organisasi, para pemimpinnya berupaya agar mendapatkan pengakuan dari
pemerintah Hindia Belanda. Akan tetapi usaha itu gagal karena pemerintah Hindia
Belanda dengan segala cara selalu melarang berdirinya organisasi yang dianggap
membahayakan.
Dengan
semboyan Indie voor Indiers yang artinya Indonesia untuk Bangsa Indonesia,
organisasi itu berusaha membangkitkan semangat cinta tanah air walaupun tanpa
badan hukum. Karena gerakannya yang radikal, organisasi itu dianggap berbahaya.
Akibatnya, para pemimpinnya mendapatkan kesulitan dalam melakukan aktivitas
organisasi. Lebih-lebih setelah terjadi polemik Suwardi Surjaningrat dengan
pemerintah Belanda dalam artikelnya “Als ik een Nederlanders was” yang dimuat
dalam de’Express. Polemik itu terjadi setelah tulisaannya itu diterjemahkan
dalam bahasa Melayu/Indonesia. Akibatnya para pemimpinnya ditangkap dan
diasingkan ke negeri Belanda.
8. Indische Social Democratische Vereniging (ISDV)
Para pegawai Belanda di Indonesia, semula,
mendirikan Indische Social Democratische Veregining (ISDV). Dalam
perkembangannya, ISDV, pada tanggal 20 Mei 1920, diubah menjadi Partai Komunis
Hindia. Setelah itu, diubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pengurusnya ialah Semaun (Ketua), Darsono (Wakil Ketua), Bergsma (Sekretaris)
dan anggota pengurus yang terdiri dari Baars, Sugono, dan H.W. Dekker sebagai
bendahara. Partai Komunis Indonesia (PKI) secara resmi berdiri tanggal 23 Mei
1920. Tokoh yang ada di belakang pendirian PKI adalah Sneevlit, seorang pegawai
Belanda yang dikirim ke Indonesia.
Pada tanggal 13 November 1926, PKI mengadakan
pemberontakan di Banten, Sumatera disusul tindakan kekerasan di Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur. Banyak penangkapan terhadap tokoh perjuangan, yang
dibuang ke Digul dan Tanah Merah.
9. Partai Komunis Indonesia(PKI)
PKI terbentuk setelah Sarekat Islam Merah atau sayap kiri memisahkan diri
dari keanggotaan Sarekat Islam.
PKI merupakan perwujudan dari Indische Social Demokratische Vereening (ISDV) yang didirikan oleh Snevliet. Sebagai sebuah
organisasi PKI beraliran sosialis revolusioner dan dipimpin oleh Semaun.
Kegiatan PKI diarahkan untuk mempertentangkan antarkelas dalam masyarakat,
dengan kekuatan utama terletak pada golongan buruh. Pada tahun 1920 PKI
berhasil mengadakan konggres di semarang, yang menghasilkan keputusan sbb :
10. Gerakan Wanita
munculnya geraka wanita di
awali oleh suatu kesadaran untuk meningkatkan derajat kaum wanita. Secara umum,
perkembangan gerakan wanita dapat dibagi kedalam beberapa tahap sebagai
berikut.
•
Tahap pertama
(feodalisme), ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh wanita dari golongan
bangsawan, seperti R.A kartini, Dewi Sartika, dan lain-lain yang menuntut
adanya persamaan peran antara golongan wanita dan pria.
•
Tahap kedua ( masa
pergerakan nasional), ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi
kewanitaan, baik yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, maupun lapangan
yang lainnya. Tujuannya untuk mendukung pergerakan nasional dalam rangka
mencapai kemerdekaan Indonesia.
•
Tahap ketiga ( persatuan
gerakan wanita), ditandai dengan adanya Konggres Wanita I pada tanggal 22
Desember 1928 di Yogyakarta. Tujuannya untuk mempererat hubungan antar
perkumpulan wanita guna memperbaiki nasib golongan wanita Indonesia.
11. Taman Siswa
Politik Etis, khususnya bidang pendidikan,
ternyata tidak memberi peluang bagi hubungan jiwa yang bebas terutama
kesempatan untuk bereaksi secara kreatif. Dengan adanya hal yang demikian, maka
timbullah keinginan untuk melaksanakan pendidikan sendiri, yang sesuai dengan
cita-cita bangsa dijiwai oleh Ki Hajar Dewantoro di Yogyakarta 3 Juli 1922
dengan tujuan : mewujudkan masyarakat yang “tata tentrem tertib damai” dengan
asas Panca darma yaitu :
D. Gagasan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Serta Terbentuknya Identitas
Kebangsaan Indonesia
•
Permufakatan
Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
upaya untuk
menyatukan semua perkumpulan dan organisasi pergerakan nasional yang ada,
muncul dari Ir. Soekarno (PNI) dan Dr. Sukiman ( Sarekat Islam). Sejalan dengan
hal itu, pada tanggal 17 Desember 1927 terbentuklah Pemufakatan
Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Anggota PPPKI
berasal dari PNI,PSI, Algemene Studi Club, BO, Pasunan, Serikat Celebes,.
kegiatan yang dilakukan
PPPKI :
•
Berusaha mempersatukan
dan memperkuatkan aksi kebangsaan.
•
Berusaha menghindari
perselisihan.
•
Keputusan yang di ambil
dengan suara bulat,mengikat semua anggota federasi.
2. Kongres Pemuda
organisasi kepemudaan yang
muncul pada awal kebangkitan nasional sifatnya masih kedaerahan. Organisasi
yang terbentuk pada masa kebangkitan nasional merupakan akibat langsung dari
berdirinya organisasi Budi Utomo,sehingga menyadarkan golongan pemuda untuk
ikut memperjuangkan nasib bangsa Indonesia. Organisasi kepemudaan yang berdiri
di Indonesia pada masa itu :
§
Tri Koro Dharmo ( Tiga
Tujuan Mulia) , yang didirikan oleh R. Satiman Wiryo Sandjojo, Kadarman, dan
Sunardi pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta. Tujuannya untuk menghimpun para
pemuda Jawa agar bersatu berjuang mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
§ Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI)
para mahasiswa di Bandung
membentuk Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia pada tahun 1925. anggotanya
terdiri dari para pelajar mahasiswa Bandung dan Jakarta. Tujuannya untuk
mrnghimpun para pelajar d Bandung dan Jakarta untuk bersama-sama memerdekakan
tanah air Indonesia.
§ Jong Indonesia
berdiri di Bandung pada
tahun 1927. merupakan perkumpulan dari organisasi-organisasi kepemudaan yang
ada di Indonesia. Tujuannya untuk menyatukan seluruh pemuda Indonesia.
Organisasi inilah yang melopori penyelenggaraan Konggres Pemuda yang
menghasilkan Sumpah Pemuda.
a. Kongres Pemuda I
b. Kongres Pemuda II
3. Partai
Indonesia Raya (PARINDRA)
Kelompok
studi Indonesia yang dipimpin dr. Sutomo mempunyai sifat yang moderat dan mulai
tahun 1930 diganti dengan PBI ( Persatuan Bangsa Indonesia) dengan tujuan
mencapai Indonesia merdeka dengan cara menyempurnakan derajad bangsa dan tanah
air, berdasarkan kebangsaan Indonesia. Kegiatan dalam bidang pertanian
diwujudkan dengan cara membentuk Rukun Tani.
II (24 - 27 Desember 1938) adalah kooperasi.
4. Majelis Islam
A’la Indonesia (MIAI)
merupakan wujud gagasan persatuan
dan kesatuan bangsa yang tumbuh dari kalangan Islam dengan maksud untuk
mengatasi berbagai kendala dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
MIAI, merupakan peleburan dari berbagai organisasi islam yang ada di Indonesia
ini, di bentuk pada tanggal 25 September 1937 di Surabaya. Pencetus dibentuknya
MIAI ialah K.H. Mas Mansyur dari Muhammadiyah, dibantu oleh K.H. Ahmad Dahlan
dari Muhammadiyah dan K.H. Abdul Wahab dari NU. Tujuan dibentuk MIAI ialah
untuk mempererat hubungan antara perhimpunan-perhimpunan Islam Indonesia dan
kaum islam di luar Indonesia serta mempersatukan suara-suara untuk membela
islam.
5. Gabungan
Politik Indonesia (GAPI)
didirikan pada tanggal
21 Mei 1939 dibawah pimpinan Muh. Husni Tamrin. GAPI merupakan gabungan dari
organisasi kebangsaan yang erdiri atas Parindra, PNI, Pasundan, PSII, Persatuan
Minahasa, dan Gerindo. Penggabungan berbagai organisasi tersebut atas dasar
persamaan cita-cita dan ingin membangun satu partai yang besar. Tujuan GAPI
yang sangat terkenal ialah agar Indonesia diberi perwakilan di parlemen.
Asas kegiatan
GAPI :
•
Hak menentukan nasibnya
sendiri
•
Persatuan nasional
seluruh bangsa Indonesia berdasarkan demokrasi dalam bidang politk, sosial, dan
ekonomi
•
Mengadakan kesatuan aksi
seluruh pergerakan nasional
Terima kasih
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
makasih mas, artikelnya lengkap sekali...
BalasHapus